Tentang Shalawat
Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw adalah kebutuhan kita setiap hari. Shalat menjadi tidak sah jika tidak ada atau terlupa membaca shalawat saat tahiyat. Doa yang kita panjatkan tidak akan sampai ke langit jika tidak di iring dengan shalawat Khutbah jumat pun menjadi batal jika terlupa membaca shalawat, dan otomatis shalat jumat menjadi tidak sah. Itulah urgensi shalawat dalam setiap ibadah kita sebagai muslim.
Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan maksud ayat,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan pada hamba-Nya mengenai kedudukan Nabi Muhamamd sebagai hamba dan Nabi Allah di tempat yang tertinggi. Malaikat terdekat akan terus menyanjung beliau. Para malaikat juga mendo’akan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula Allah Ta’ala memerintahkan pada makhluk yang berada di bumi untuk mengucapkan shalawat dan salam pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadinya, makhluk di langit dan di bumi semuanya menyanjung beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 225)
Fadhilah shalawat kepada Nabi Muhammad Saw
1. Allah membalas bershalawat sepuluh kali kepada orang yang membaca shalawat satu kali
2. Dihapuskan sepuluh kesalahannya
3. Ditinggikan untuknya sepuluh derajat.Dari Anas bin malik radhiallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)”
Shalawat kita disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw
Rasulullah Saw bersabda,”Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian semua adalah hari Jumat. Maka, perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari itu karena sesungguhnya bacaan shalawat kalian diperlihatkan kepadaku.” Para sahabat bertanya,”Ya Rasulullah, bagaimana bacaan shalawat kami diperlihatkan kepadamu, sedang jasadmu telah bercampur dengan tanah?” Beliau menjawab,”Sesungguhnya Allah mengharamkan kepada bumi memakan jasad para nabi.” HR. Abu Dawud dari Aus bin Aus r.a
Shalawat Adalah Pengiring Doa
Dari Fadhalah bin Ubaid r.a bahwa Rasulullah Saw mendengar seseorang berdoa sewaktu shalat, tetapi tidak mengagungkan nama Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Saw. Rasulullah Saw bersabda,”Orang ini tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggilnya sambil berkata kepadanya dan kepada yang lain,”Bila salah seorang dari kalian berdoa, maka hendaklah ia memulai dengan memuji dan menyanjung Tuhannya Yang Mahasuci, kemudian membaca shalawat kepada Nabi Saw dan kemudian berdoa sekehendak hati.” HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi
Rasulullah Saw bersabda,”Sesungguhnya doa berhenti di antara langit dan bumi. Tidak naik barang sedikit pun darinya sampai engkau bershalawat kepada nabimu.” HR. Ar-Tirmidzi
Dituturkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah Saw bersabda,”Di antara doa dan langit ada hijab yang menghalangi sampai dibacakan shalawat kepada Nabi Saw. Jika dibacakan shalawat kepada Nabi Saw, maka terbukalah hijab dan masuklah doa itu. Jika tidak dibacakan shalawat, maka doa itu akan kembali lagi.” HR. Anas bin Malik dalam kitab Durrah an-Nashihin, hlm. 17
Berapa Kali Jumlah Shalawat
Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra., bahwa Rasulullah SAW telah bangun malam ketika telah lewat seperempat malam, lalu bersabda, “Wahai manusia, berdzikirlah pada Allah, telah datang tiupan pertama yang diikuti dengan tiupan yang menggoncang alam, datanglah kematian dengan apa yang ada dalam kematian”. Maka bertanyalah sahabat Ubay bin Ka’ab ra., “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memperbanyak shalawat untukmu, maka berapa kali saya harus bershalawat untukmu?”. Jawab beliau SAW, ”Sesukamu”. Kata Ubay ra, ”Kalau seperempat?”. Jawab beliau SAW, “Sesukamu, jika kamu menambahnya itu lebih baik”. Kata Ubay ra, “Sepertiganya?”. Jawab beliau SAW, “Sesukamu, jika kamu menambahnya itu lebih baik”. Kata Ubay ra., “Setengah?”. Jawab beliau SAW, “Sesukamu, jika kamu menambahnya itu lebih baik”. Kata Ubay ra., “Dua pertiga?”. Jawab beliau SAW, “Sesukamu, jika kamu menambahnya itu lebih baik”. Kata Ubay ra, “Wahai Rasulullah, maka saya jadikan semua shalawatku untukmu”. Sabda Nabi SAW, ”Kalau begitu, cukuplah keinginanmu, dan akan diampuni dosamu”
Bagaimana Lafal Shalawat Sesuai Sunnah?
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata, saya membaca di hadapan Malik dari Nu'aim bin Abdullah al-Mujmir bahwa Muhammad bin Abdullah bin Zaid al-Anshari dan Abdullah bin Zaid yang dia adalah orang yang diberi petunjuk dalam hal panggilan untuk shalat (adzan), dia telah menceritakannya dari Abu Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad berkata kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan shalawat atasmu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga kami berangan-angan bahwa dia tidak menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.'
Dan salam sebagaimana yang telah kamu ketahui." HR. Muslim 613
0 Response to "Tentang Shalawat"
Posting Komentar
silakan berkomentar. No SARA. jangan memasang link hidup di dalam isi komentar atau akan dihapus.