Kisah Abu Hurairah & Kenangan Bersama Nabi Muhammad SAW


Abu Hurairah mempunyai empat anak laki-laki yg bernama Muharrir, Muharriz, Abdurrahman dan Bilal, serta seorang anak perempuan yg menikah dengan "Said bin Musayyib", yaitu salah seorang tokoh tabi'in terkemuka.

Said bin Musayyib dalam khazanah hadist terkenal merupakam ar Rijal Umar (orang yg meyampaikan atsar² Umar bin Khatab). Artinya setiap hadist yg didapat para imam² hadist "qola Umar" melalui jalur Said bin Musayyib. Atau dengan kata lain contoh jalur ar riwayat :

Rasullah - Umar bin Khatab - "Said bin Musayyib" - az Zuhri - Malik - Syafei - Ahmad - Bukhari - Muslim.

Di masa ke Khalifahan Umar bin Khatab, Abu Hurairah di dapuk menjadi Gurbenur Bahrain, hanya menjabat 2 tahun kemudian beliau mengundurkan diri, awalnya ia menyimpan sejumlah uang dari sumber halal sebanyak 10 ribu Dinar.

Khalifah sempat mengetahui hal itu sehingga menanyakan asal harta tersebut. Dia mendapat uang tersebut dari seekor kuda miliknya yg disewakan. Namun, Umar memang sosok yg tegas. Dia tidak mengizinkan pejabat untuk berbisnis. Umar meminta uang yg dikumpulkan selama menjabat diberikan kepada Baitul Mal.

Setelah menyerahkan uangnya, Abu Hurairah mengundurkan diri dari jabatannya. Meskipun Umar memintanya kembali, dia menolak karena khawatir tidak dapat menahan diri.

Di era khalifah Ali bin Abi Tholib ia di minta menjadi amir (gubernur) Madinah, namun menolak, baru di era Muawiyyah ia menerima penunjukanya lebih tepatnya penasihat karena ingin berkhitmad menjaga Madinah mendampingi Marwan al Hakam dalam melaksanakan roda pemerintahan Madinah.


Tempat Bekal Abu Hurairah

Abu Hurairah bercerita “Saya merasa sedih karena tiga hal.

- Pertama, sewaktu Nabi wafat.

- Kedua, peristiwa terbunuhnya Utsman.

- Rumah saya dibakar, dan hilanglah tempat perbekalan kecil saya.

Orang² yg hadir di sekitar Abu Hurairah bertanya, “Apa yg engkau maksudkan dengan tempat perbekalan itu, wahai Abu Hurairah?”

Abu Hurairah menjawab: "Ketika kami dalam perjalanan bersama Rasulullah, banyak orang yg kelaparan. Beliau bertanya, “Hai Abu Hurairah, apakah kamu punya sisa makanan?”

Saya menjawab, “Ya, Saya membawa beberapa kurma di tempat perbekalan.” Lalu beliau menyuruh saya untuk membawanya kepada beliau.

Tanpa berpikir panjang, saya langsung membawanya pada Rasulullah. Ketika itu, beliau memasukkan tangannya ke dalam tempat perbekalan lalu mengeluarkannya kembali dengan satu genggam kurma. Beliau membeberkan kurma itu, sehingga terlihat banyak. “Undanglah sepuluh orang untuk datang kemari!” kata beliau. Setelah sepuluh orang itu datang, mereka dipersilahkan untuk makan kurma itu sampai kenyang.

Secara bergiliran, sepuluh demi sepuluh, mereka datang untuk memakan kurma² tersebut. Akhirnya semua orang yg ada pada saat itu semuanya merasa puas dan kenyang. Meskipun demikian, kurma² itu masih tersisa.

Kemudian beliau berkata kepada saya, “Duduklah dan makan bagianmu!” Maka saya pun makan kurma² yg dibeberkan tadi, ternyata jumlahnya menjadi lebih banyak dari yg saya berikan. Setelah, sisa kurma saya masukkan ke dalam kaleng 20 butir. Di perjalanan Rasul bertanya : Apa itu duhai Abu Hurairah?

"Kurma ya Rasulullah" .

"Keluarkan" perintah Rasul.

Maka sy keluarkan kurma tsebut. Kemudian Rasul meniup kurma tsb satu persatu sambil membacakan doa. Lalu Rasul berkata :

"Jika km lapar, masukkan tanganmu kedalam kantong, jangan ditumpahkan" .

Semenjak itu saya mengambil kurma dari dalam tempat perbekalan tersbut, isinya tak pernah habis, bahkan sampai Rasulullah wafat.

Saya tau bahwa kurma tersebut berjumlah 20. Namun saya telah memakannya yg bijinya saja jika dikumpulkan jumlahnya sebanyak 100 karung.

Kurma² itu sebagai penyambung hidup saya pada masa Rasulullah. Selain itu, saya juga menafkahkannya untuk memberi makan orang lain.

Sayyidina Abu Hurairah melanjutkan : "Kebiasaan ini berlanjut terus pada masa Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Baru ketika Utsman terbunuh, rumah saya terbakar karena kerusuhan. Maka tempat perbekalan itu pun hilang entah kemana.”

Abu Hurairah wafat pada tahun 59 Hijriyah saat berusia 78 karena sakit dan dimakamkan di -Baqii.

(Tarikh at Thabari).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kisah Abu Hurairah & Kenangan Bersama Nabi Muhammad SAW"

Posting Komentar

silakan berkomentar. No SARA. jangan memasang link hidup di dalam isi komentar atau akan dihapus.