Kisah Sahabat Nabi : Abu Bakar Ash Shiddiq
Nama lengkap Abu Bakar Asshiddiq
adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin
Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. Bertemu nasabnya dengan Nabi
Saw pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai, dan ibu dari abu Bakar adalah
Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang
berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.
Abu Bakar Asshiddiq lahir di kota Mekkah pada tahun 572M, termasuk salah
satu sahabat yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632M hingga
tahun 634 M. Ia merupakan satu di antara empat khalifah yang diberi gelar
Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah,
istri Nabi Muhammad Saw. Nabi Muhammad
Saw memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah
Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi’raj
yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw, sehingga ia lebih dikenal dengan
nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
Abu Bakar masuk Islam setelah diajak oleh Nabi Muhammad Saw, yang kemudian Abu Bakar mendakwahkan ajaran Islam kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqas dan yang lainnya.
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan
baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah
menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya
selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 100)
Istrinya Qutaylah binti Abdul Uzza tidak bisa menerima Islam sehingga Abu Bakar menceraikannya.
Istri Abu Bakar yang lain, Ummu Ruman, menjadi Muslimah. Juga semua anaknya
kecuali 'Abd Rahman bin Abu Bakar.
Ketika Nabi Muhammad Saw pindah ke Madinah pada
tahun 622 M, Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang menemaninya.
Dalam perjalanan hijrah ini, Abu Bakar menjaga, melayani, dan memuliakan
Rasulullah Saw. Anas bin Malik meriwayatkan dari Abu Bakar, Abu Bakar
mengatakan, “Ketika berada di dalam gua, aku berkata kepada Rasulullah, ‘Sekiranya
orang-orang musyrik ini melihat ke bawah kaki mereka pastilah kita akan
terlihat’. Rasulullah menjawab, ‘Bagaimana pendapatmu wahai Abu Bakar dengan
dua orang manusia sementara Allah menjadi yang ketiga (maksudnya Allah bersama
dua orang tersebut)’. Rasulullah Saw menenangkan hati Abu Bakar di saat-saat mereka
dikepung oleh orang-orang musyrikin Mekah yang ingin menangkap mereka
Anak perempuannya, Aisyah menikah
dengan Nabi Muhammad Saw beberapa saat setelah Hijrah.
Dari Amr bin Ash, Rasulullah pernah mengutusku dalam Perang Dzatu
as-Salasil, saat itu aku menemui Rasulullah dan bertanya kepadanya, “Siapakah
orang yang paling Anda cintai?” Rasulullah menjawab, “Aisyah.” Kemudian
kutanyakan lagi, “Dari kalangan laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Bapaknya (Abu
Bakar).”
Masa
Kekhalifahan
Sâat Rasulullah Saw sakit menjelang
wafat, Abu Bakar ditunjuk untuk menjadi imam
shalat menggantikannya. Banyak yang menganggap ini sebagai pertanda bahwa Abu
Bakar akan menggantikan posisi Nabi Saw sebagai pemimpin umat. Setelah wafatnya
Nabi Saw, dilakukan musyawarah di kalangan para pemuka kaum Ánshar dan Muhajirin di Madinah, yang menunjuk Abu Bakar
sebagai pemimpin baru umat Islam atau Khalifah Islam
pada tahun 632 M.
Setelah Abu Bakar dinobatkan sebagai
Khalifah Islam, beberapa suku Arab yang berasal dari Hijaz dan Nejed membangkang. Sebagian
di antaranya menolak membayar zakat, dan sebagian
yang lain kembali memeluk agama dan tradisi lamanya yakni menyembah berhala.
Suku-suku tersebut mengklaim bahwa mereka hanya memiliki komitmen dengan Nabi
Muhammad.
Karena itulah Abu Bakar menyatakan perang terhadap mereka, yang kemudian
dikenal sebagai Perang Ridda. Dalam perang Ridda ini Abu Bakar juga memerangi Ibnu
Habib al-Hanafi alias Musailamah al-Kazab (Musailamah si
pembohong), yang menyatakan dirinya sebagai nabi baru menggantikan Nabi
Muhammad Saw. Pasukan Musailamah kemudian dikalahkan pada pertempuran Akraba yang
dipimpin oleh Khalid bin
Walid. Musailamah akhirnya terbunuh di tangan Al Wahsyi,
seorang mantan budak yang bertaubat dan memeluk Islam serta mengakui
kesalahannya atas pembunuhan terhadap Hamzah. Al Wahsyi berkata, "Dahulu
aku membunuh seorang yang sangat dicintai Rasulullah (Hamzah) dan kini aku
telah membunuh orang yang sangat dibenci Rasulullah (yaitu nabi palsu
Musailamah al-Kazab)."
Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H di Madinah
karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun. Abu Bakar dimakamkan
di rumah putrinya Aisyah di dekat Masjid Nabawi,
di samping makam Nabi Muhammad SAW.
0 Response to "Kisah Sahabat Nabi : Abu Bakar Ash Shiddiq"
Posting Komentar
silakan berkomentar. No SARA. jangan memasang link hidup di dalam isi komentar atau akan dihapus.