BBM (jangan) Naik
BBM dari tahun kemarin sudah diwacanakan naik. sekarang mau bikin ribut lagi. Presiden kita bisa dibilang kurang tegas kalau soal BBM ini. menurut gua mah silakan aja jangan naik.
lebih baik dibatasin aja, misalnya premium hanya untuk kendaraan roda dua dan plat kuning. yang lain silakan pake pertamax dan pertamax plus plus. gitu aja koq repot...
masalahna, jika benar-benar naik bakalan runyam semua urusan perut. yang udah biasa puasa senin-kamis, terpaksa jadi puasa senin-selasa-rabu-kamis-jum'at. yang biasa makan sehari cuma sekali, bisa-bisa jadi makan dua hari sekali. lebay banget yah efeknya ? Cumi..... cukup miris. cuma naikin harga satu barang, tapi efeknya semua barang ikut naik bahkan berlipat-lipat. yang benar-benar ngerasain dampaknya secara langsung adalah rakyat kecil nan miskin. Bapak Presiden RI yang terhormat itu gak mungkin bisa ngerasain apa yang dirasain sama rakyatnya yang paling miskin. bagaimana mau merasakan, jika semua fasilitas hidupnya ditunjang negara termasuk BBM itu sendiri.
coba sekali-sekali pak Presiden blusukan ke daerah kantong kemiskinan, yang di kota dan di desa. berbicara secara langsung dengan mereka yang papa mungkin akan membuka mata hati pak presiden untuk lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya yang kecil. daripada mengutamakan keuangan negara yang katanya defisit sampai triliunan, toh keuangan negara juga masih banyak BOCOR dikorupsi sama tikus-tikus kantor.
ingin menyelamatkan keuangan negara dengan mengorbankan rakyat kecil, apa itu bijak? bukannya negara itu berdiri dan memiliki presiden atau raja adalah bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya? memangnya tidak ada alternatif lain dalam penyelamatan keuangan negara? kan menteri-menteri pembantu pak Presiden banyak dan cerdas-cerdas. masa' iya ga ada yang punya ide jalan keluarnya? apa perlu ikut kelas Brainstorming nya pak Tung Desem?
Pokoke... saia dukung BBM tidak naik. sekarang dan selamanya. hidup rakyat kecil..............
lebih baik dibatasin aja, misalnya premium hanya untuk kendaraan roda dua dan plat kuning. yang lain silakan pake pertamax dan pertamax plus plus. gitu aja koq repot...
masalahna, jika benar-benar naik bakalan runyam semua urusan perut. yang udah biasa puasa senin-kamis, terpaksa jadi puasa senin-selasa-rabu-kamis-jum'at. yang biasa makan sehari cuma sekali, bisa-bisa jadi makan dua hari sekali. lebay banget yah efeknya ? Cumi..... cukup miris. cuma naikin harga satu barang, tapi efeknya semua barang ikut naik bahkan berlipat-lipat. yang benar-benar ngerasain dampaknya secara langsung adalah rakyat kecil nan miskin. Bapak Presiden RI yang terhormat itu gak mungkin bisa ngerasain apa yang dirasain sama rakyatnya yang paling miskin. bagaimana mau merasakan, jika semua fasilitas hidupnya ditunjang negara termasuk BBM itu sendiri.
coba sekali-sekali pak Presiden blusukan ke daerah kantong kemiskinan, yang di kota dan di desa. berbicara secara langsung dengan mereka yang papa mungkin akan membuka mata hati pak presiden untuk lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya yang kecil. daripada mengutamakan keuangan negara yang katanya defisit sampai triliunan, toh keuangan negara juga masih banyak BOCOR dikorupsi sama tikus-tikus kantor.
ingin menyelamatkan keuangan negara dengan mengorbankan rakyat kecil, apa itu bijak? bukannya negara itu berdiri dan memiliki presiden atau raja adalah bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya? memangnya tidak ada alternatif lain dalam penyelamatan keuangan negara? kan menteri-menteri pembantu pak Presiden banyak dan cerdas-cerdas. masa' iya ga ada yang punya ide jalan keluarnya? apa perlu ikut kelas Brainstorming nya pak Tung Desem?
Pokoke... saia dukung BBM tidak naik. sekarang dan selamanya. hidup rakyat kecil..............
0 Response to "BBM (jangan) Naik"
Posting Komentar
silakan berkomentar. No SARA. jangan memasang link hidup di dalam isi komentar atau akan dihapus.